Setelah dierami kurang lebih 15 hari, akhirnya dua buah telur berubah menjadi Duo Deruk yang kecil dan imut. Semoga sehat sampai besar....
Lihat penampakanya berikut ini...
Lihat penampakanya berikut ini...
Burung derkuku termasuk dalam kelompok besar atau famili Columbidae (merpati-merpatian). Keluarga besar merpati-merpatian ini tersebar di wilayah Asia Tenggara sampai Australia. Sampai saat ini, tercatat ada 41 spesies yang menjadi anggotanya dan 18 spesies di antaranya terdapat di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa spesies yang banyak dikenal di Indonesia.
Burung derkuku atau tekukur di alam bebas hidup di pohon-pohon di dekat daerah pertanian. Warna bulunya kelabu kecokelatan dan hampir merata di seluruh badannya. Pada bagian sayap terdapat bercak-bercak hitam atau bercorak hitam. Bagian leher sebelah atas dilingkari oleh gelang berwarna hitam bertotol-totol putih. Burung ini biasa mencari makanan berupa biji bijian di tanah-tanah tegalan atau persawahan yang baru selesai dipanen.
Suara burung ini sangat merdu. Pada saat bersuara, burung ini terlihat seperti mengangguk-angguk. Suara yang merdu inilah yang kemudian dilombakan. Dari lomba suara derkuku kemudian dikenal adanya istilah derkuku asli dan derkuku rekayasa.
Burung derkuku dikatakan asli apabila kedua induk, jantan maupun betina, merupakan burung Streptopelia chinensis (burung derkuku murni). Derkuku asli memiliki sifat liar dengan kualitas suara semakin baik seiring dengan bertambahnya umur. Yang dimaksud dengan derkuku rekayasa adalah burung derkuku yang salah satu moyangnya adalah Streptopelia bitorguata (burang puter).
Anakan hasil perkawinan derkuku dan puter ini disebut cuhu. Cuhu dikawinkan lagi dengan burung derkuku asli, anaknya disebut sinom. Sinom dikawinkan lagi dengan derkuku asli, demikian seterusnya. Anak hasil perkawinan silang antara sinom dan derkuku asli inilah yang disebut derkuku rekayasa. (sumber: http://omkicau.com/hobi-lain/derkuku/)
0 Response to "Duo Deruk Melihat Dunia"
Posting Komentar